Liger, lion-tiger, adalah anakan raja hutan afrika (Panthera leo) dengan indukan ratu rimba asia (Panthera tigris) yang dikawin silangkan Liger pertama kali lahir di duna di Hagenpark, Hamburg, pada 11 Mei 1897, sedangkan di indonesia baru-baru ini lahir di Denpasar, Bali. Liger sebagai sebutan ilmiah mahluk blasteran ini sebetulnya kejadian cukup istimewa. Sebab liger ini istilah paten bagi anakan singa jantan dan harimau betina, kalau harimau jantan dan singa betina nama blasterannya bernama "Tigon" alias tiger - lion. Namun anakan campuran tigon itu jarang terjadi dan jarang berumur panjang. Liger juga merupakan big-cat terbesar didunia.
Upaya kolektor nan naturalis Carl Hagenbeck, mengawinsilangkan singa jantan dan harimau betina, sampai menghasilkan anakan liger aneh tapi lucu, tentu membuat gemparpecinta zoologi dunia. Sebab, badan liger itu terus membesar, bahkan ada kecenderungan memiliki ukuran lebih besar daripada kedua induknya.
Liger adalah potongan dan bentuk mukanya tetap singa, termasuk ekornya dengan pentolan rambut di ujungnya warna dasar liger yang coklat kekuningan gelap, dikombinasi loreng dan bercak tutul samar-samar, menjadi ciri khas liger dimanapun binatang blasteran itu dilahirkan.
Makin tambah tahun liger-pun kian membanyak karena kolektor kebun binatang dan pemerhati zoologi tanpa sadar senang menjadi comblang yang membuat singa dan harimau kawin gelap, tapi terang-terangan. Adapun anakan lion-tiger ini terbukti hidup sehat dan panjang umur, misalnya dua ekor liger kelahiran kebun binatang Bloemfontein di Afrika Selatan pada tahun 1935 tetap sehat sampai tahun 1953. Liger paling bongsor dan berat menurut catatan Guiness World Records, tentunya si Hercules, liger dari Miami, yang sampai kini masih muncul dalam tayangan Good Morning America. Campuran singa-macan itu berbobot dua kali singa normal. Waktu umurnya 3 tahun berat Hercules sudah 408 kilogram. Padahal, berat rata-rata liger jantan sekitar 320 kilogram.
Sayangnya sesama liger sulit dimurnikan dalam perkawinan agar jadi liger anak lanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar